Indonesia - PNG Terus Perkuat Kerja Sama untuk Kesejahteraan Kawasan

By Admin

nusakini.com-- "Sebagai negara tetangga dan sahabat dekat, kerja sama erat antara Indonesia dan Papua Nugini merupakan suatu yang alami," demikian disampaikan Menlu RI pada pertemuan bilateral dengan Menlu Papua Nugini, Rimbink Pato di sela sela pertemuan Sidang Majelis Umum PBB, New York.

Kedua Menlu membahas berbagai peluang kerja sama yang menjadi kepentingan bersama di kawasan. Dalam konteks beberapa organisasi kawasan seperti MSG, PIF dan PIDF, kedua Menlu sepakat untuk meningkatkan koordinasi dalam memperjuangkan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.

Terkait ini Menlu PNG mengharapkan Indonesia dapat terus mendukung berbagai kegaiatan peningkatan kapasitas MSG khususnya terkait kapasitas Sekretariat MSG. "Indonesia sebagai negara besar di kawasan selalu siap berkontribusi untuk memajukan perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan," tutur Menlu RI. 

Terkait dengan berbagai kerja sama bilateral, kedua Menlu sepakat pentingnya untuk terus mengembangkan pengelolaan dan pembangunan kota-kota perbatasan. Dalam hal ini kedua Menlu menyambut baik pembahasan kerja sama pengelolaan perbatasan melalui rencana pertemuan Border Liaison Meeting (BLM), Joint Border Committee (JBC) dan berbagai berbagai pertemuan Joint Sub Committee di Port Moresby pada tanggal 7-10 November 2016. Pertemuan ini merupakan mekanisme bilateral untuk secara konsisten membahas dan menindaklanjuti pertemuan perbatasan tersebut, termasuk hasil pertemuan ad hoc Special Session on Border Issues (SSBI) di Bali bulan Juli 2016 yang menghasilkan Plan of Action 2016-2019. 

Selain itu, Menlu PNG menyampaikan rencana Pemerintahnya untuk mendirikan sekolah bahasa di berbagai kota yang akan mengajarkan beberapa bahasa asing termasuk bahasa Indonesia. "Pendirian sekolah bahasa yang akan mengajarkan bahasa Indonesia akan dapat meningkatkan saling pengertian dan mendekatkan hubungan people-to-people contact," ucap Menlu RI. 

Selama ini Papua Nugini merupakan salah satu negara yang secara rutin menjadi bagian dari program kerja sama teknis dan pengembangan kapasitas Indonesia. Program pelatihan kerja sama teknis yang dilaksanakan antara lain di bidang pembuatan batik, manajemen acara dan protokol, pengembangan produksi makanan, multimedia, kerajinan tangan, pariwisata, otomotif dan pengembangan hutan gambul dan restorasi pantai. Sejak 1999 hingga Agustus 2016 terdapat 276 masyarakat PNG yang telah ikut dalam 105 program tersebut. "Program ini juga merupakan pencerminan bagian dari komitmen Indonesia sebesar USD 20 juta untuk peningkatan kapasitas negara negara pasifik tahun 2014-2019," tegas Menlu RI. 

Menlu RI juga menyampaikan rencana Indonesia untuk mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2018-2019 dan mengharapkan dukungan PNG. 

Indonesia dan PNG adalah mitra dagang, total perdagangan kedua negara mencapai Rp. 221,94 Juta dengan ekspor RI ke PNG mencapai Rp. 202, 30 Juta pada 2015 dan impor RI ke PNG mencapai 19,63 Juta pada 2015.(p/ab)